Alhamdulillah Allahuakbar…!!!
Ya, hanya kepada Allah tempat
memuji serta tempat bersyukur atas nikmat diselesaikannya masalah yang sedang
kita hadapi. Saat hidup dihadapkan dengan sebuah tantangan yang membuyarkan fokus
kita dalam keluarga, pekerjaan, bahkan mengganggu kelancaran aktifitas positif
di dalam rumah bersama anak-anak.
Sungguh, janji Allah senantiasa
pasti, dalam firman-Nya yang menjelaskan bahwa, “Maka sesudah kesulitan pasti
ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan” (Al-Insyirah
5-6). Dalam keadaan ini Allah memberikan harapan kepada kita untuk tidak
melemah dalam kesulitan yang dihadapi, karena kesulitan itu nantinya pasti
diikuti sengan kemudahan.
Terkadang kita sempat merasa lemah
saat dihadapkan dengan kesulitan, merasa begitu rapuh dan lelah untuk
menghadapi kesulitan itu yang pastinya akan diikuti dengan kemudahan. Bahkan kita
dihantui dengan rasa takut menghadapi konflik, padahal sudah kita ketahui bahwa
setelah puncak pasti akan ada penurunan. Allah yang senantiasa memberikan
pasangan dalam banyak hal, agar kita selalu menyadari bahwa segala sesuatunya
bukanlah hal yang kekal, namun sementara. Diciptakan-Nya siang kemudian diikuti
malam, diberikan penyakit kemudian dihadirkan obat, diberikan tantangan/masalah
kemudian ditunjukkan jalan keluar, diberikan hidup kemudian mati.
Saat dihadapkan dengan masa
sulit, seolah sebuah benda besar tengah menghimpit dada kita, sehingga terasa
begitu sukar dan gelap pikiran untuk mencari jalan keluar. Allah tak lantas
bersegera memberikan kemudahan dengan tujuan agar kita mampu bersabar mencari
jalan keluar tersebut. Di sinilah kita diuji, ada yang bersabar dalam penantian
dan berusaha mencari jalan keluarnya, kadang ada juga yang berputus asa
sehingga merasa begitu sulit dan gelapnya jalan itu. Hendak menjadi apa kita
saat menghadapi masalah, kitalah yang menentukan.
“Sungguh manusia itu diciptakan
dalam keadaan keluh kesah, apabila ditimpakan kepadanya keburukan maka dia
mengeluh, apabila ditimpakan kebaikan maka dia menjadi kikir, kecuali
orang-orang yang shalat” (Al-Ma’arij 19-22)

Ya, saya sendiri mengalaminya
saat masalah itu datang menerpa. Saat menghadapi tantangan dari masalah
tersebut, saya sempat lemah. Allah mengajarkan kita untuk meminta tolong kepada-Nya dengan Sabar dan Shalat. Meski sudah melaksanakan shalat, ketika masalah itu menerpa, kadang kesabaran masih kurang maksimal saya gunakan untuk meminta pertolongan kepada Allah.
Merasa malu kepada Allah karena masih belum bijak
menyikapi tantangan yang Allah berikan. Meski mengetahui bahwa Allah senantiasa
memberikan kemudahan setelah kesulitan, tetap saja galau yang melanda membuat
saya hilang kendali untuk bijaksana dengan masalah yang saya hadapi. Astaghfirullahal
‘azhiim, betapa lemahnya iman ini, ketika Allah mengujinya dengan kesulitan, sempat
merasa rapuh dan nyaris hilang kendali.
“Rabbanaa zhalamnaa anfusanas wa
in lam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakunannaa minal khaasiriin…”
Apalagi ketika kemudahan itu
sudah Allah hadirkan dan kita merasa lega dengan jalan keluar tersebut, betapa
kesulitan yang sebelumnya kita hadapi belum ada apa-apanya dibandingkan nikmat yang
telah Allah berikan di sepanjang hidup kita. Malu kepada Allah yang Maha
Bijaksana, semoga Engkau ampuni segala kekhilafan dan salah yang saya lakukan
selama ini. Semoga Engkau kuatkan lagi langkah-langkah ini dalam menjalani
kehidupan dengan indahnya iman kepada-Mu dengan menjadi ahli shalat, ahli
Al-Qur’an dan menguraikannya dalam amal baik dan benar dalam menjalani segala
aturan dengan ridha-Mu.
Terimakasih Allah, yang
menciptakan kesulitan dengan diikuti kemudahan bahkan keindahan dalam kehidupan
ini.
Teimakasih Allah, yang membimbing
kami dalam meniti jalan keluar yang Engkau tunjukkan ke dalam hati-hati kami,
sehingga manisnya dapat kami petik.
Terimakasih Allah, yang masih
memberi kami pengampunan atas khilaf dan salah selama ini
Terimakasih Allah, yang
memberikan kami pendampingan dan membuat kami bisa merenungi kembali masalah
ini kelak sebagai pelajaran hidup bagi kami
Terimakasih Allah, walau masih
dengan iman dan amal yang sangat minim, Engkau masih membantu kami dan
senantiasa bersama kami.
Terimakasih Allah, karena Engkau telah
menjadikan kami lebih kuat berjalan bersama dengan adanya masalah ini.
Terimakasih Allah, hanya kepada
Engkaulah kami menyembah, mengabdi dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan.
Terangilah hati-hati kami dengan
cinta kasih, sehingga apa yang kami keluarkan, apa yang kami amalkan hanyalah
kebaikan nan penuh cinta dan kasih sayang, saling mengerti dan mudah minta maaf
serta memberi maaf, mampu menahan amarah serta senantiasa berada dalam kebaikan
amal.
Ammiiin allahumma Aaamiin
Alhamdulillahilladzi
tatimmusshalihaat
Alhamdulillah ‘ala kulli haal
Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin
Allahuakbar walillahil hamd…
Sekarang, “apabila telah selesai
satu urusan, maka beralihkan ke urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu-lah hendaknya
Engkau berharap” (Al-Insyirah 8-9)
Bisimillah…
G.K. Parahyangan, 25 01
2015