100 Hari Menjadi Cinta Profesional. Ya, tepatnya 100 hari menuju
Bunda Profesional, inilah targetku di tahun 2014 periode Januari – Maret, dan
akan dijalankan 10 harinya di bulan April untuk menjadikannya kebiasaan dan cinta. Biar cinta datang bila sudah terbiasa… (hehe… ini lirik
lagu jaman baheula’ :) )
Apa saja yang kulakukan semenjak
1 Januari lalu? Lha, kok awal masehi? Karena awal Hijriyah, saya masih melatih
kebiasaan baik untuk menjadi lebih baik dari status Istri dan Bunda sebenarnya…
Ya, ya, ya, perubahan akan
terjadi jika sudah dimulai, karena akibat menunda itu sangat fatal. Seperti yang
saya rencanakan dulu, membuat satu tulisan satu hari, gagal karena menunda,
dengan alasan sibuk. “Sibuk?” Kataku pada diri sendiri, “Semua orang juga sibuk
za, waktunya sama-sama 24 jam tapi manfaatnya bisa meluas kemana-mana”. Hmm,
ini membuatku merenung lagi.
Di hari pertama, alhamdulillah
Binder Manajemen Rumah dari Rumah Parenting selesai saya print dan mulai kasak
kusuk mengisi dan mengolahnya menjadi selera sendiri. Hehe, karena secara umum
yang mau diatur di Rumah Tangga sama, tapi poin khususnya bakalan ada yang
berbeda. Salah satu contohnya masalah Menu, yang disediakan form untuk menu
seminggu, sedangkan saya merencanakan menu 10 hari seperti yang sudah saya
pelajari di Kelas Bunda Cekatan Ibu Profesional.
Kalau ditanya, daftar menu 10
harinya sudah jadi? Saya jawab, masih dalam proses, karena menu 10 hari yang
saya buat terdiri dari 3 menu yang (menu MPASI, balita dan dewasa). Sebab
lainnya adalah karena saya belum belanja ke pasar dan khadimat masih liburan. Hoho,
hari gini ga bisa mandiri? Ya, saya akui untuk hal khusus cuci dan setrika,
saya masih belum cekatan (masih lelet dan lebih menyukai menulis daripada
menyetrika). Trus, kalau rapi-rapi? Ya belum juga, nah lho? Hehe, sudah ding,
khusus zona kamar Ayah Bunda, dapur, ruang tengah, ruang stok jualan OnLine,
pagi sudah rapi semua. Tapi kalau anak-anak sudah siap-siap untuk kegiatan
bersama bunda, Abang Azzam (3 tahun 9 bulan) dan Aliya (9 bulan) masih
memerlukan ruangan luas dan bebas bergerak, sehingga setelah rapi jam 7 pagi,
maka di atas jam itu rumah sudah penuh dengan aneka kegiatan kami. Alhamdulillah…
(disyukuri dulu, meski berantakan). Nanti beres lagi jam 8 malam dan bertahan sampai jam 7 pagi (saat anak-anak tidur). Alhamdulillah…
(masih sempat rapi, hehe)
Semua harus dimenej, ini yang
saya pelajari selama ini untuk menjadi lebih baik. Karena tanpa pengaturan dan
rancangan, akan biasa saja. Nah, yang biasa itu sudah banyak, saatnya lebih
maju dari yang biasa. Alhamdulillah salah satu pengaturan ini saya tuangkan
dalam Program 2014 yang saya tulis (tepatnya saya ketik dan print), lalu saya cetak
dan belum saya tempel di lemari kamar. Insyaallah, besok saya tempel.
Ada beberapa target yang ingin
saya capai di 2014 ini. Salah satu proses pencapaian target tersebut adalah melalui
Program 100 hari menjadi Cinta Profesional dengan Dress Up 7 to 7. Apalagi ini?
Hehe, ini program yang sudah saya jalankan semenjak Juli lalu, tapi masih belum
mendarahdaging, karena ada penyakit “permisifisme” saat pernah telat mandi pagi
dan rapi dari aturan yang seharusnya sebelum jam 7, ini malah jam 8 pagi. Ya,
ga sesuai dengan makna Dress Up 7-7, yakni berpakaian rapi dari jam 7 pagi
sampai 7 malam, tapi praktek saya sebelumnya masih Dress Up 7-5 (ga bagus
angkanya :D) Hayoo, mau ngapain rapi-rapi di rumah? Nanti bakalan kusut dan
kotor karena cuci piring, memandikan anak, membersihkan ‘pup’ anak, main dengan
anak, dan sejenisnya. Nah, kan tadi saya
mau jadi Profesional? Mana ada orang profesional pake daster seharian? Cocok
ga? Hehe, bisa dijawab sendiri :)
Alhamdulillah untuk maksimal di
Dress Up 7to7, permintaan saya untuk bergabung di Grup tersebut sudah
disetujui. Tepat 4 Januari, Sabtu saya mulai mendokumentasikan kegiatan saya di
rumah beserta anak-anak untuk laporan di Grup 7to7, karena yang saya lakukan di
tanggal 1-3 Januari tidak ada yang saya dokumentasikan.
Bagaimana saya dan keluarga
(tepatnya anak-anak) menjalaninya? Karena saya bukan tipe yang suka memotret
kegiatan Azzam dan Aliya sehari-hari, kecuali saat-saat tertentu, begitu juga
karena kami hanya bertiga di rumah, tidak ada yang bisa mengambil foto kami bertiga
(saya, Azzam, dan Aliya), sebab Azzam belum ‘pas’ menggunakan kamera HP apalagi
kamera digital. Nah, di sinilah letak serunya… :) Ini Tantangan bagi saya dan anak-anak, insyaallah kita BISA melaksanakannya…:D
Semangat… ;) Nantikan kami di
cerita “1st Day (Menuju Cinta Profesional dengan Dress Up 7to7)
Bersambung…
Margahayu Kencana, 4 Januari 2014
No comments:
Post a Comment