Sunday, December 29, 2013

Komunikasi Produktif dalam Keluarga


Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia, dimana kita belajar pertama kali berinteraksi dengan anggota keluarga di sekeliling kita. Dalam keluarga sesungguhnya, interaksi itu terlihat dalam komunikasi yang terjadi antara anggota keluarga sehingga terjalin ikatan yang dalam serta saling membutuhkan. 

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu individu kepada individu lain. Komunikasi dapat dikatakan sukses jika pesan yang disampaikan dapat diterima dengan benar. Saat komunikasi dengan anggota keluarga (ayah-ibu-anak) terjalin dengan baik, dimana kegiatan tersebut menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, maka inilah yang dimaksud dengan komunikasi produktif. Jika komunikasi produktif dapat berjalan dalam keluarga, maka insyaAllah akan memudahkan dalam mencapai visi keluarga.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar komunikasi dalam keluarga memberikan manfaat dan menghasilkan energi positif, khususnya saat kita (orang tua) menyampaikan pesan kepada anak-anak kita. Komunikasi produktif akan mentransfer energi positif dan energi besar dengan cara dilakukan dengan kontak mata, dengan senantiasa mengendalikan diri agar dapat berkomunikasi dengan sungguh-sungguh dari hati dengan memperhatikan perasaan lawan bicara (anak) dan memerlukan strategi bagaimana cara menyampaikan pesan secara tepat.

Komunikasi yang gagal disebabkan penyampaian pesan yang tidak tepat, sebaliknya jika dilakukan dengan penuh perhatian dan strategi akan menghasilkan komunikasi produktif, karena pesan tersampaikan secara tepat. Agar pesan tersampaikan dengan baik kepada pasangan (suami/istri) maupun kepada anak-anak, kita perlu memperhatikan hal-hal berikut:

1.      Fokuskan komunikasi kepada SOLUSI bukan MASALAH, apalagi mengeluh, itu harus dijauhkan dalam komunikasi.
2.      Mengganti kata “TIDAK BISA” menjadi “BISA”, sebagai dorongan positif dalam membangun kepercayaan diri anak.
3.      Katakan apa yang DIINGINKAN bukan yang TIDAK DIINGINKAN, dalam hal ini kita harus menyampaikan kalimat dalam bentuk positif, bukan negatif kepada anak.
4.      Fokus ke DEPAN bukan MASA LALU, dengan menghindari mengulang kesalahan anak di masa lalu, namun memberikan solusi untuk kesalahannya dengan memberikan penjelasan yang benar tentang tindakan yang seharusnya.

Inti dari semua itu adalah dengan memilih kata (Choose your words) dengan bijak, benar dan tepat, ke arah yang lebih positif, agar tidak terjadi kegagalan saat mengkomunikasikannya kepada anak. Misal merubah kata: susah – menarik, masalah – tantangan, saya tidak tahu – saya cari dulu.

Beberapa tips dalam komunikasi produktif:

1.      Perbaiki hubungan dengan anak, miliki hubungan yang hangat dan harmonis.
2.      Gunakan kalimat positif.
3.      KISS (Keep Information Short and Simple), sampaikan dengan singkat dan jelas.
4.      Jelas dalam memberikan pujian dan kritikan.
5.      Memahami perasaan anak, dengan mendengarkan anak tanpa menilai dan mengkritik.
6.      Mendengarkan anak dengan sungguh-sungguh, dengan menghadirkan pendengaran dan hati, juga dengan melakukan kontak mata sejajar dengan mata anak.
7.      Bicara dengan bahasa tubuh dan nada suara yang sesuai.
8.      Kendalikan suara dan intonasi dengan menggunakan suara yang ramah.
9.      Komunikasi yang baik perlu waktu, sehingga perlu merencanakan komunikasi dengan anak setiap harinya secara informal.
10.  Sering-seringlah memberikan kejutan menarik pada anak.

Disamping itu, kita sebagai orangtua perlu memiliki karakter pendidik yang baik agar dapat membantu dalam beraktifitas bersama keluarga (khususnya anak), diantaranya:

1.      Mempunyai sikap tenang dan tidak terburu-buru.
2.      Bersifat lembut dan tidak kasar.
3.      Memiliki hati yang penyayang.
4.      Memilih yang termudah selama bukan termasuk yang dilarang agama (dosa).
5.      Toleransi, memahami orang lain dalam bentuk yang optimal, bukan dalam bentuk kelemahan.
6.      Menjauhkan diri dari marah.
7.      Seimbang dan proporsional.
8.      Memberikan selingan dalam penyampaian nasihat untuk menghindari kebosanan yang mendengarkan.

Jika komunikasi dalam keluarga dapat dilakukan dengan memperhatikan dan mengamalkan hal-hal tersebut, insyaAllah komunikasi yang terjalin dalam keluarga akan memberikan dampak positif bagi seluruh anggota keluarga. Hubungan antara anggota keluarga akan terasa begitu membahagiakan, hangat dan harmonis, tidak sering terjadi mis-komunikasi, sehingga apa yang disampaikan dan menjadi tujuan bersama dapat diwujudkan dengan baik. Tidak akan ada lagi teriakan yang berkelanjutan saat kita memahami perasaan anak yang sedang kesal atau tantrum, tidak ada lagi kegalauan orangtua saat anak bisa menyampaikan apa yang mereka rasakan dengan terbuka. Semua akan menjadi lebih mudah dan terbina baik, saat dijalani dengan cara yang baik pula.

Insyaallah kita dan keluarga mampu mengamalkannya sehingga “A home team” (Grade A) pun menjelma dalam rumah kita. Aaamiin…

Sumber: Bunda Sayang – 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak

Dini hari, 29 Desember 2013

1 comment:

Rie said...

assalamualaikum Mbak Zakia....
mbak, saya ingin ikut kuliah bunda sayang yang 12 pertemuan itu. tapi sepertinya yang online hanya tentang 'komunikasi produktif' ya? bagaimana ya mengikuti kuliah online bunda sayang ini? trmksh