Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam
kehidupan manusia, dimana kita belajar pertama kali berinteraksi dengan anggota
keluarga di sekeliling kita. Dalam keluarga sesungguhnya, interaksi itu terlihat
dalam komunikasi yang terjadi antara anggota keluarga sehingga terjalin ikatan
yang dalam serta saling membutuhkan.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu individu kepada
individu lain. Komunikasi dapat dikatakan sukses
jika pesan yang disampaikan dapat diterima dengan benar. Saat komunikasi
dengan anggota keluarga (ayah-ibu-anak) terjalin dengan baik, dimana kegiatan
tersebut menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak, maka inilah yang dimaksud
dengan komunikasi produktif. Jika komunikasi produktif dapat berjalan dalam
keluarga, maka insyaAllah akan memudahkan dalam mencapai visi keluarga.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar komunikasi
dalam keluarga memberikan manfaat dan menghasilkan energi positif, khususnya
saat kita (orang tua) menyampaikan pesan kepada anak-anak kita. Komunikasi
produktif akan mentransfer energi positif dan energi besar dengan cara dilakukan
dengan kontak mata, dengan senantiasa mengendalikan diri agar dapat
berkomunikasi dengan sungguh-sungguh dari hati dengan memperhatikan perasaan
lawan bicara (anak) dan memerlukan strategi bagaimana cara menyampaikan pesan
secara tepat.
Komunikasi yang gagal disebabkan penyampaian pesan yang
tidak tepat, sebaliknya jika dilakukan dengan penuh perhatian dan strategi akan
menghasilkan komunikasi produktif, karena pesan tersampaikan secara tepat. Agar
pesan tersampaikan dengan baik kepada pasangan (suami/istri) maupun kepada
anak-anak, kita perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1.
Fokuskan komunikasi kepada SOLUSI bukan MASALAH, apalagi
mengeluh, itu harus dijauhkan dalam komunikasi.
2.
Mengganti kata “TIDAK BISA” menjadi “BISA”, sebagai
dorongan positif dalam membangun kepercayaan diri anak.
3.
Katakan apa yang DIINGINKAN bukan yang TIDAK DIINGINKAN,
dalam hal ini kita harus menyampaikan kalimat dalam bentuk positif, bukan
negatif kepada anak.
4.
Fokus ke DEPAN bukan MASA LALU, dengan menghindari mengulang
kesalahan anak di masa lalu, namun memberikan solusi untuk kesalahannya dengan
memberikan penjelasan yang benar tentang tindakan yang seharusnya.
Inti dari semua itu adalah dengan memilih kata (Choose
your words) dengan bijak, benar dan tepat, ke arah yang lebih positif, agar
tidak terjadi kegagalan saat mengkomunikasikannya kepada anak. Misal merubah
kata: susah – menarik, masalah – tantangan, saya tidak tahu – saya cari dulu.
Beberapa tips dalam komunikasi produktif:
1.
Perbaiki hubungan dengan anak, miliki hubungan yang
hangat dan harmonis.
2.
Gunakan kalimat positif.
3.
KISS (Keep Information Short and Simple), sampaikan
dengan singkat dan jelas.
4.
Jelas dalam memberikan pujian dan kritikan.
5.
Memahami perasaan anak, dengan mendengarkan anak tanpa
menilai dan mengkritik.
6.
Mendengarkan anak dengan sungguh-sungguh, dengan
menghadirkan pendengaran dan hati, juga dengan melakukan kontak mata sejajar
dengan mata anak.
7.
Bicara dengan bahasa tubuh dan nada suara yang sesuai.
8.
Kendalikan suara dan intonasi dengan menggunakan suara
yang ramah.
9.
Komunikasi yang baik perlu waktu, sehingga perlu
merencanakan komunikasi dengan anak setiap harinya secara informal.
10. Sering-seringlah memberikan
kejutan menarik pada anak.
Disamping itu, kita sebagai orangtua perlu memiliki
karakter pendidik yang baik agar dapat membantu dalam beraktifitas bersama
keluarga (khususnya anak), diantaranya:
1.
Mempunyai sikap tenang dan tidak terburu-buru.
2.
Bersifat lembut dan tidak kasar.
3.
Memiliki hati yang penyayang.
4.
Memilih yang termudah selama bukan termasuk yang dilarang
agama (dosa).
5.
Toleransi, memahami orang lain dalam bentuk yang optimal,
bukan dalam bentuk kelemahan.
6.
Menjauhkan diri dari marah.
7.
Seimbang dan proporsional.
8.
Memberikan selingan dalam penyampaian nasihat untuk
menghindari kebosanan yang mendengarkan.
Jika komunikasi dalam keluarga dapat dilakukan dengan
memperhatikan dan mengamalkan hal-hal tersebut, insyaAllah komunikasi yang
terjalin dalam keluarga akan memberikan dampak positif bagi seluruh anggota
keluarga. Hubungan antara anggota keluarga akan terasa begitu membahagiakan,
hangat dan harmonis, tidak sering terjadi mis-komunikasi, sehingga apa
yang disampaikan dan menjadi tujuan bersama dapat diwujudkan dengan baik. Tidak
akan ada lagi teriakan yang berkelanjutan saat kita memahami perasaan anak yang
sedang kesal atau tantrum, tidak ada lagi kegalauan orangtua saat anak bisa
menyampaikan apa yang mereka rasakan dengan terbuka. Semua akan menjadi lebih
mudah dan terbina baik, saat dijalani dengan cara yang baik pula.
Insyaallah kita dan keluarga mampu mengamalkannya
sehingga “A home team” (Grade A) pun menjelma dalam rumah kita. Aaamiin…
Sumber: Bunda Sayang – 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak
Dini hari, 29 Desember 2013
1 comment:
assalamualaikum Mbak Zakia....
mbak, saya ingin ikut kuliah bunda sayang yang 12 pertemuan itu. tapi sepertinya yang online hanya tentang 'komunikasi produktif' ya? bagaimana ya mengikuti kuliah online bunda sayang ini? trmksh
Post a Comment