Wednesday, December 4, 2013

Manajemen Keuangan Keluarga #1

Jika dua minggu lalu materi kuliah yang dibahas di Program Bunda Cekatan adalah Manajemen Waktu, maka minggu ini pembahasannya adalah Manajemen Keuangan Keluarga. Dulu, memang masalah waktu dan keuangan selalu kuanggap seperti air, mengalir. Sekalipun pernah kucoba membuat batas-batas waktu dan pengaturan keuangan, maka hal itu masih jauh dari sikap konsistenku dalam prakteknya. Masih kuingat waktu kuliah dulu, aku pernah membeli buku tentang manajemen waktu, dan kupraktekkan, tapi sayang karena aku tidak sepenuhnya menjalani semua itu dengan tanggungjawab dan saklek, sehingga semua berakhir dengan ketidakteraturan kembali dalam masalah waktu.


Namun, untuk manajemen waktu, perlahan aku sudah memulainya beberapa minggu ini, tapi masih belum se-saklek yang kuinginkan (ketahuan tidak konsisten :( ). Masih belum konsisten tapi sudah lebih baik daripada praktek manajemen waktu yang kulakukan dulu, kali ini ada perbaikan, bahkan sangat positif untuk aku dan anak-anak.


Hm, sekarang bukan ingin membahas tentang manajemen waktu, karena yang paling berantakan saat ini adalah manajemen keuanganku, tepatnya keuangan keluargaku. Sebelumnya di Program Bunda Sayang masalah ini juga pernah dibahas, sampai-sampai Ibu Septi (dosen Kuliah kami sekaligus Rektor di Institut Ibu Profesional) menyatakan, “Apakah Ibu-Ibu sudah menjadi Manajer Keuangan Keluarga atau masih menjadi Kasir?” Jika menjadi manajer maka Anda adalah pengelola, namun jika menjadi kasir, Anda hanya sekedar mengetahui keluar masuknya uang dalam keluarga Anda.


Pertanyaan inilah yang membuat saya tertohok dan sadar kalau selama ini saya hanya menjadi kasir dalam keluarga saya –hiks-, sekalipun saya punya pembukuan keuangan keluarga, tetapi saya tidak memiliki pengaturannya. Apalagi saya dan suami memang tidak mempunyai penghasilan tetap setiap bulannya, karena ayah dari anak-anak adalah seorang wiraswasta yang bekerja di bidang produksi pakaian. Kalau ditanya lagi, apakah saya pernah melakukan pengaturan? Saya akan menjawabnya “pernah”, karena saya memang pernah mengatur keuangan keluarga saya (sejak awal menikah) dan memilah-milahnya jadi beberapa pos pengeluaran, namun seperti tadi, tidak KONSISTEN membuat saya kalah lagi dengan keadaan.


Menuliskan ini semua membuat saya mendesah panjang dan berpikir, “Sampai kapan saya akan seperti ini?” dan jawabannya hanya saya sendirilah yang bisa memutuskan. 


Tepat di hari ini, dimana pagi harinya saya belajar tentang Manajemen Keuangan, maka sore harinya saya menerima buku pesanan saya belanja OnLine saya, yang berjudul “Financial Stories”. Nampaknya keadaan ini adalah momen yang harus saya gunakan untuk memperbaiki diri dalam pengaturan keuangan keluarga. SAYA HARUS BERUBAH (baca: memperbaikinya) SAAT INI JUGA. Berubah menjadi lebih baik lagi dalam mengelola keuangan rumah tangga saya, dengan memberikan peluang kepada uang-uang untuk diposkan di tempat yang layak dan tepat. Hehe…


Sebelum saya mempraktekkannya, sebaiknya saya mengulas kembali tentang Manajemen Keuangan Keluarga ini, sambil menuliskan dan menguatkan kembali pemahaman saya tentang materi kuliah OnLine yang dipelajari pagi tadi. Awal dari semuanya adalah Perencanaan Masa Depan, setelah ditetapkan, bisa divisualisasikan dengan beragam cara untuk mempertahankan semangat kita dalam mengatur keuangan kita untuk mencapai apa yang kita rencanakan untuk masa depan. Masa depan di sini akan mencakup masa depan hidup kita dan setelah hidup kita (wafat).


Selanjutnya kita mulai menetapkan titik start kita dengan menyelesaikan 4 poin berikut:

1. Arus Kas
2. Neraca
3. Proteksi atau diistilahkan juga dengan Asuransi
4. Rencana Karir


Nah, bagaimana penjelasan tentang 4 poin ini? Serta prakteknya dalam menata keuangan rumah tangga yang Syar’i? Bagaimana pula cara kita menunaikan Hak Allah, Hak Orang Lain, Hak Diri dan Keluarga untuk Masa Depan (Investasi) serta menunaikan Hak Diri dan Keluarga untuk Saat Ini? Penjelasannya ada di kelas OnLine yang saya pelajari Rabu pagi, dan akan saya tuangkan dalam tulisan bersambung ya temans, karena waktu menulis saya sudah habis hari ini. Insyaallah bersambung ke postingan saya Manajemen Keuangan Keluarga #2.


Selamat dan Semangat MENULIS DINI HARI. :)


Marken, 5 Des 2013









No comments: