Jika dua minggu lalu materi kuliah
yang dibahas di Program Bunda Cekatan adalah Manajemen Waktu, maka minggu ini
pembahasannya adalah Manajemen Keuangan Keluarga. Dulu, memang masalah waktu
dan keuangan selalu kuanggap seperti air, mengalir. Sekalipun pernah kucoba
membuat batas-batas waktu dan pengaturan keuangan, maka hal itu masih jauh dari
sikap konsistenku dalam prakteknya. Masih kuingat waktu kuliah dulu, aku pernah
membeli buku tentang manajemen waktu, dan kupraktekkan, tapi sayang karena aku
tidak sepenuhnya menjalani semua itu dengan tanggungjawab dan saklek,
sehingga semua berakhir dengan ketidakteraturan kembali dalam masalah waktu.
Namun, untuk manajemen waktu,
perlahan aku sudah memulainya beberapa minggu ini, tapi masih belum se-saklek
yang kuinginkan (ketahuan tidak konsisten :( ).
Masih belum konsisten tapi sudah lebih baik daripada praktek manajemen waktu
yang kulakukan dulu, kali ini ada perbaikan, bahkan sangat positif untuk aku
dan anak-anak.
Hm, sekarang bukan ingin membahas
tentang manajemen waktu, karena yang paling berantakan saat ini adalah
manajemen keuanganku, tepatnya keuangan keluargaku. Sebelumnya di Program Bunda
Sayang masalah ini juga pernah dibahas, sampai-sampai Ibu Septi (dosen Kuliah kami
sekaligus Rektor di Institut Ibu Profesional) menyatakan, “Apakah Ibu-Ibu
sudah menjadi Manajer Keuangan Keluarga atau masih menjadi Kasir?” Jika
menjadi manajer maka Anda adalah pengelola, namun jika menjadi kasir, Anda
hanya sekedar mengetahui keluar masuknya uang dalam keluarga Anda.
Pertanyaan inilah yang membuat
saya tertohok dan sadar kalau selama ini saya hanya menjadi kasir dalam
keluarga saya –hiks-, sekalipun saya punya pembukuan keuangan keluarga, tetapi
saya tidak memiliki pengaturannya. Apalagi saya dan suami memang tidak
mempunyai penghasilan tetap setiap bulannya, karena ayah dari anak-anak adalah
seorang wiraswasta yang bekerja di bidang produksi pakaian. Kalau ditanya lagi,
apakah saya pernah melakukan pengaturan? Saya akan menjawabnya “pernah”, karena
saya memang pernah mengatur keuangan keluarga saya (sejak awal menikah) dan
memilah-milahnya jadi beberapa pos pengeluaran, namun seperti tadi, tidak
KONSISTEN membuat saya kalah lagi dengan keadaan.
Menuliskan ini semua membuat saya
mendesah panjang dan berpikir, “Sampai kapan saya akan seperti ini?” dan
jawabannya hanya saya sendirilah yang bisa memutuskan.
Tepat di hari ini, dimana pagi
harinya saya belajar tentang Manajemen Keuangan, maka sore harinya saya
menerima buku pesanan saya belanja OnLine saya, yang berjudul “Financial
Stories”. Nampaknya keadaan ini adalah momen yang harus saya gunakan untuk
memperbaiki diri dalam pengaturan keuangan keluarga. SAYA HARUS BERUBAH (baca:
memperbaikinya) SAAT INI JUGA. Berubah menjadi lebih baik lagi dalam mengelola
keuangan rumah tangga saya, dengan memberikan peluang kepada uang-uang untuk
diposkan di tempat yang layak dan tepat. Hehe…
Sebelum saya mempraktekkannya,
sebaiknya saya mengulas kembali tentang Manajemen Keuangan Keluarga ini, sambil
menuliskan dan menguatkan kembali pemahaman saya tentang materi kuliah OnLine
yang dipelajari pagi tadi. Awal dari semuanya adalah Perencanaan Masa Depan,
setelah ditetapkan, bisa divisualisasikan dengan beragam cara untuk
mempertahankan semangat kita dalam mengatur keuangan kita untuk mencapai apa yang
kita rencanakan untuk masa depan. Masa depan di sini akan mencakup masa depan
hidup kita dan setelah hidup kita (wafat).
Selanjutnya kita mulai menetapkan
titik start kita dengan menyelesaikan 4 poin berikut:
1. Arus Kas
2. Neraca
3. Proteksi atau diistilahkan juga dengan Asuransi
4. Rencana Karir
1. Arus Kas
2. Neraca
3. Proteksi atau diistilahkan juga dengan Asuransi
4. Rencana Karir
Nah, bagaimana penjelasan tentang
4 poin ini? Serta prakteknya dalam menata keuangan rumah tangga yang Syar’i?
Bagaimana pula cara kita menunaikan Hak Allah, Hak Orang Lain, Hak Diri dan Keluarga untuk Masa Depan (Investasi) serta menunaikan Hak Diri dan Keluarga untuk Saat Ini? Penjelasannya ada di kelas OnLine yang saya pelajari Rabu pagi, dan akan saya
tuangkan dalam tulisan bersambung ya temans, karena waktu menulis saya sudah
habis hari ini. Insyaallah bersambung ke postingan saya Manajemen Keuangan
Keluarga #2.
Selamat dan Semangat MENULIS DINI
HARI. :)
Marken, 5 Des 2013
No comments:
Post a Comment