Thursday, June 25, 2015

Kajian Ramadhan bersama Al-Fatih #2

Catatan Kajian Ramadhan Bersama Al-Fatih #2

Ust. Asep Sobari, Lc.
Menjadikan Ramadhan sebagai Sarana Tazkiyah
20 Rajab 1436/9 Mei 2015

Puasa dari segi bahasa ialah menahan diri dari sesuatu yang sebelumnya halal, menjadi haram, dan dari yang sebelumnya boleh, menjadi tidak boleh.
Selain bulan puasa, Rasulullah menyebutkan bulan Ramadhan sebagai bulan zakat. Makna zakat ini diluaskan dari zakat secara ritual menjadi zakat yang berarti proses pembersihan diri yang menghasilkan ketakwaan. Takwa ialah manhaj yang utuh dan lengkap karena inilah kekuatan yang luar biasa yang akan membentengi kita dari azab Allah.
Manusia cenderung bersifat 'thugyan', yaitu melampaui batas. Kondisi ini terjadi saat manusia merasa cukup dengan dirinya sendiri dan tidak lagi membutuhkan unsur-unsur lain. Inilah penyakitnya Firaun.
Kebalikannya, ada pula orang yang 'mustadh'afin', yaitu orang yang menjadikan dirinya lemah, merasa sudah tidak lagi memiliki harga diri, dan tidak bisa hidup tanpa bergantung dengan orang lain. Ia merasa bahwa nikmat dan sengsaranya disebabkan orang lain.
Kedua sifat ini berada di dua kutub yang ekstrim, namun sama-sama rusak. Kedua sifat ini hadir saat manusia tidak mengikuti fitrahnya.
Orang yang berpuasa sebenarnya sedang dipaksa mengendalikan dirinya dari dua sifat ini. Ia berusaha menjadikan dirinya proporsional, tidak berlebihan dan tidak pula kekurangan. Hal ini akan membangun sisi psikologis manusia dengan dahsyat karena manusia cenderung sulit untuk menahan keinginannya, sehingga saat Allah perintahkan berpuasa, manusia akan menahan keinginannya karena rasa patuh akan perintah Allah.
Di bulan Ramadhan, kita pun sedang dididik untuk menghargai dan mensyukuri setiap tetes nikmat yang Allah berikan. Segelas air saat berbuka puasa akan sangat kita hargai, dibandingkan dengan segelas air di luar bulan Ramadhan.
Jangan-jangan, selama ini kita merasa kekurangan dalam hidup karena kita kurang bersyukur dengan nikmat yang Allah berikan. Kita merasa 'kebal' dan biasa-biasa saja dengan nikmat-nikmat yang telah Allah berikan.
Jangan sampai kita menggadaikan kebahagiaan dengan sesuatu yang belum kita punya saat ini. Dunia kita yang konsumerisme menjadikan kita tidak pernah terpuaskan dengan apa yang kita miliki saat ini. Inilah persoalan besar umat saat ini. Kita lupa dengan keberkahan, padahal keberkahan akan menjadi nilai tambah dari setiap persoalan.
Puasa itu perisai. Saat kita menjadikan puasa sebagai perisai dan benteng ketakwaan, maka kita akan kebal dengan unsur-unsur dari luar yang mengakibatkan penyakit.
Puasa bukan saja menahan diri dari hajat yang primer seperti makan, minum, dan syahwat, namun juga menahan diri dari hal-hal lain, yang tujuannya ialah untuk meningkatkan kualitas kemanusiaan. Ini semua dilakukan agar dirinya mendapatkan kecintaan dari Allah.
Puasa juga akan membangun dan meningkatkan kepedulian sosial. Rasulullah ialah orang yang dermawan, dan kedermawanannya itu mencapai puncaknya saat bulan Ramadhan.
Rasulullah memberikan contoh pada kita untuk membangun kepedulian sosial agar Ramadhan bukan hanya menjadi bulan perbaikan individu, namun juga bulan perbaikan masyarakat.
'Idul Fitri berarti "kembali yang berulang-ulang kepada fitrah".
Asupan Al-Quran selama Ramadhan menjadi detoksifikasi yang akan mengembalikan kita pada fitrah sehingga terbangun benteng ketakwaan di dalam diri kita.
Ramadhan juga menjadi langkah persiapan menuju pengorbanan besar, yaitu 'Idul Adha.
_______________________
📦 Infaq Kegiatan Ramadhan Bersama Al-Fatih
• Bank Syariah Mandiri
• No. Rek 7062270114 a.n. Al Fatih Pilar Peradaban, Yayasan
• Transfer dengan menambahkan kode unik #900 di belakang (mis: 1.000.900)
📞 Narahubung: 081320003460 (Abu Ibrahim)
📋 Kegiatan dan laporan keuangan dapat dilihat di websitewww.kuttabalfatih.com
📺 Video streaming kajian dapat dilihat di Alfatih.tv
🔈 Silakan sebarkan kiriman ini tanpa mengubah aslinya. Semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah. Jazaakumullah khairan.
📌Hadirilah kajian berikutnya:
Sabtu, 4 Ramadhan/20 Juni 2015 pkl 8.30-12.00 di Kuttab Al-Fatih Depok, Jl. Lafran Pane Raya No. 100, Kelapa 2 (RTM), Cimanggis, Depok (Depan komplek Griya Tugu Asri).
Tema: "Yusuf, Kisah Terbaik Untuk Umat Muhammad" oleh Ust. Budi Ashari, Lc.

No comments: