Catatan Kajian Ramadhan Bersama Al-Fatih #5 (Siroh dalam Al-Quran)
Ust. Rofiq Hidayat, Lc.
Seseorang yang Berani Menasihati Penguasa Kejam di Istananya
(4 Ramadhan 1436/21 Juni 2015)
Fitnah akan banyak terjadi jika masyarakat dipimpin oleh pemimpin yang rusak. Dalam Islam, kepemimpinan ialah hal yang sangat penting. Tidak boleh ada dua orang yang berserikat, melainkan harus ada salah satu di antaranya yang menjadi pemimpin.
Tema kepemimpinan dalam syariat Islam menentukan posisi yang sangat strategis karena dapat menentukan baik dan buruknya orang yang dipimpin. Dalam shalat berjamaah, posisi imam sangat menentukan kualitas shalat jamaah tersebut. Akan menjadi bermasalah jika orang yang maju menjadi imam ialah orang yang tidak berilmu, sedangkan yang menjadi makmum banyak yang berilmu.
Kemunculan orang yang baik di sistem yang buruk memiliki pengaruh yang cukup signifikan. Raja sedzalim Firaun, kedzalimannya dapat tereduksi dengan hadirnya orang baik di istananya.
Rasulullah ialah pemimpin terbaik, dan Khulafaur Rasyidin ialah pemimpin terbaik setelahnya.
Empat khalifah ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Abu Bakar dengan karakter kesabaran dan keteguhannya untuk ittiba Rasul. Umar dengan karakter ketegasan dan keberanian ijtihad politiknya. Ustman dengan karakter yang lemah lembut, pemalu, dan perasa. Kemudian Ali dengan sosoknya yang pemberani, ahli ilmu, dan ahli strategi.
Kepemimpinan empat sosok ini jika dikumpulkan ibarat kepemimpinan Rasulullah.
Dalam hadist disebutkan, Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran pada penguasa yang dzalim (HR Abu Daud) Abu Thohir mengatakan hadist ini Hasan.
Firaun, orang yang mengaku dirinya tuhan, ternyata pengakuan tuhannya diingkari oleh lingkaran terdekatnya, yaitu istrinya dan seseorang lelaki yang menyembunyikan keimanannya.
Al-Quran memiliki pola unik dalam berkisah. Kadang-kadang, Allah menyebutkan nama orang dalam suatu kisah tanpa menjelaskan. Jika kita menemui pola seperti ini, maka kita harus mengetahui apa maksud Al-Quran dengan pola ini.
Semua yang dibutuhkan manusia ada di dalam Al-Quran, namun tidak semua yang manusia inginkan ada di dalam Al-Quran.
Dalam kisah ini, Allah hendak mengarahkan fokus kita pada dialog yang terjadi, bukan sekadar 'nama' seorang laki-laki ini. Ahli tafsir hanya menyebutkan bahwa laki-laki ini ialah keponakannya Firaun dan berbangsa Qibti. Orang ini ialah orang yang sama dengan laki-laki yang disebutkan dalam Al-Qasash: 20.
وَقَالَ رَجُلٌ مُؤْمِنٌ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ إِيمَانَهُ أَتَقْتُلُونَ رَجُلًا أَنْ يَقُولَ رَبِّيَ اللَّهُ وَقَدْ جَاءَكُمْ بِالْبَيِّنَاتِ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ وَإِنْ يَكُ كَاذِبًا فَعَلَيْهِ كَذِبُهُ ۖ وَإِنْ يَكُ صَادِقًا يُصِبْكُمْ بَعْضُ الَّذِي يَعِدُكُمْ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ
Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: "Tuhanku ialah Allah padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu". Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta. (Al Mukmin: 28)
Kalimat ini adalah kalimat dari seorang yang telah menyembunyikan keimanannya sekian lama. Ketika Nabi Musa datang, orang ini menemukan momentumnya. Ia mengeluarkan perkataan tepat lagi santun yang dapat mengimbangi kedzaliman dan kalapnya Firaun yang saat itu ingin membunuh Nabi Musa.
Penting sekali untuk membuat strategi saat menasihati pemimpin yang dzalim. Efek kerusakan dari pemimpin dzalim yang tersinggung akan sangat besar.
Kabar burung tentang datangnya seorang yang akan meruntuhkan kekuasaan Firaun telah terdapat turun temurun sejak zaman Nabi Ibrahim. Namun, kabar burung ini baru benar-benar dipercaya oleh Firaun dalam kisah ini (yang ditenggelamkan), sehingga ia mengeluarkan kebijakan pembunuhan bayi laki-laki.
وَقَالَ الَّذِي آمَنَ يَا قَوْمِ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ مِثْلَ يَوْمِ الْأَحْزَابِ
Dan orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu.
مِثْلَ دَأْبِ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَالَّذِينَ مِنْ بَعْدِهِمْ ۚ وَمَا اللَّهُ يُرِيدُ ظُلْمًا لِلْعِبَادِ
(Yakni) seperti keadaan kaum Nuh, 'Aad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka. Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya. (Al Mukmin: 30-31)
Inilah kalimat seruan untuk memperhatikan dan belajar dari sejarah. Bahkan, setiap hari pun kita mendapat isyarat untuk belajar sejarah kaum terdahulu (yang Allah berikan nikmat dan Allah murkai) dalam surat Al-Fatihah ayat 7.
وَيَا قَوْمِ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ يَوْمَ التَّنَادِ
Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggil-memanggil. (Al Mukmin: 32)
Dalam ayat ini, sebenarnya masyarakat sudah mengetahui akan adanya hari kebangkitan. Akan tetapi, kedzaliman Firaun telah mengubur keyakinan ini. Namun, informasinya masih tetap ada.
Seorang laki-laki ini pun telah berkali-kali mengingatkan Firaun, tetapi Firaun tetap menolak kebenaran.
Amar ma'ruf nahyi munkar tidak boleh hilang dalam suatu negeri. Jika hilang, sama saja itu menjadi izin turunnya azab. Seruan peringatan terhadap orang dzalim adalah penyempurna hujjah Allah di akhirat. Agar orang dzalim itu tidak bisa beralasan di akhirat bahwa dia belum mendapatkan peringatan di dunia.
Selain memberi nasihat, jangan pernah pula meremehkan kekuatan doa. Umar bin Khattab dan ibunya Abu Hurairah mendapat hidayah disebabkan doa.
Isi dari dialog dalam surat Al Mukmin ini:
1. Mereduksi kemarahan
2. Mengajak untuk hati-hati dan tidak gegabah
3. Argumentasi cerdik untuk mencegah kekerasan
4. Bersikap seolah berada di pihak yang sama
5. Mengambil pelajaran sejarah umat sebelum mereka
6. Menggiring agar akal lebih banyak berperan dibandingkan emosi.
Dibanding terus mencela pemimpin, lebih baik menasihatinya dengan baik dan santun, juga mendoakannya. Terus mencela pemimpin berlawanan dengan dalil-dalil Al-Quran dan sunnah. Hendaknya, seorang muslim itu berkata yang baik atau diam.
_______________________
📦 Infaq Kegiatan Ramadhan Bersama Al-Fatih
• Bank Syariah Mandiri
• No. Rek 7062270114 a.n. Al Fatih Pilar Peradaban, Yayasan
• Transfer dengan menambahkan kode unik #900 di belakang (mis: 1.000.900)
📞 Narahubung: 081320003460 (Abu Ibrahim)
📋 Kegiatan dan laporan keuangan dapat dilihat di website www.kuttabalfatih.com
🔈 Silakan sebarkan kiriman ini tanpa mengubah aslinya. Semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah. Jazaakumullah khairan.
📌 Hadirilah kajian berikutnya, Sabtu 10 Ramadhan 1436/27 Juni 2015 pkl 8.30-12.00 di Kuttab Al-Fatih Depok, Jl. Lafran Pane Raya No. 100, RTM, Cimanggis, Depok.
Tema:
🔰Perang Badar, Saat Tiada Usaha Manusia oleh Ust. Iwan Setiawan, Lc.
🔰Perang Hunain, Matematika Manusia Penyebab Kekalahan oleh Ust. Budi Ashari, Lc.
No comments:
Post a Comment