Thursday, March 5, 2015

Tentang Hati

Belum tahu mau memulainya  dari mana. Namun, yang pasti tepatnya, 1 Maret 2015 ada hal mengharukan yang kami rasakan. Berawal dari merasa teduhnya hati kami dengan sebuah pengajian dan nasyid yang kami dengarkan dari radio MQ. Saat rasa itu meluas dalam hati, tanpa saya sadari, suami meminta saya mendoakannya. “Insyaallah, ayah bisa”, jawabku saat itu sembari dalam hati saya berdo’a “Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa…”

Jika hari-hari sebelumnya saya merasakan kesulitan yang beliau hadapi dengan pekerjaannya, namun tidak untuk hari ini. Allah swt memberikan ketenangan bagi harinya saat kami berjalan-jalan bersama. Alhamdulillah, kami menikmati kebersamaan hari itu dengan perasaan damai dan teduh. Semoga memang kedamaian senantiasa menyertai hati kami, sehingga terasa begitu hangatnya sikap di antara kami berdua, begitu juga kepada anak-anak.

Allahumma baariklanaa…

Semoga Engkau berkahi keluarga kami hingga akhir nanti…

Bimbing kami untuk senantiasa dalam kebaikan dan belajar menjadi hamba-Mu yang lebih baik.
Bimbing kami untuk saling mencintai, saling menjaga dan saling menasehati dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang.

Bimbing kami ya Allah…
Untuk dapat menjadi orangtua dan pasangan yang senantiasa bersyukur dengan segala hal yang Engkau anugerahkan.

Mohon limpahkan ketaqwaan kepada jiwa kami dan sucikanlah ia, 
karena Engkau-lah sebaik-baiknya Dzat yang mensucikan, Engkaulah Pemilik dan Pelindungnya.

Ya Allah, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak tenang, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat serta dari doa yang tidak dikabulkan.

Aamiin Allahumma aamiin…

Tidak hanya ingin menjadi sekedar wacana, namun ingin semuanya terurai dalam perbuatan. Andai suatu ketika kami lengah, semoga ini menjadi pengingat kembali bagi kami yang lalai dalam amal kebaikan. Laa haula wa laa quwwata illa billaah…

Beberapa hari berlalu, kami kembali mendengarkan nasyid yang ‘menyentuh’ itu, berjudul hati yang mempunyai potongan lirik diantaranya sebagai berikut:

Sentuhlah sang hati
agar tak mengeras bagai besi,
hapus dengan dzikir penuh abdi,
bakar semua keji sampai jadi abu.
Biar semua luruh dan menjadi putih…

Sentuhlah sang hati
agar tak mengeras bagai besi,
basuh dengan dzikir penuh abdi,
persembahkan segalanya pada Ilahi.

Ya, hanya kepada Allah-lah kembali segalanya, Allah yang Maha Mengetahui dan Menguasai apa yang ada di zahir dan batinnya manusia. Semoga Allah kuatkan ikatannya dan menunjuki jalan-jalan-Nya… Aamiin Allahumma Aamiin.


GK. Parahyangan, 5 Maret 2015

No comments: