Resume
Lengkap Kulwap IIP Bogor
Jum'at,
13 Februari 2015
Pukul
16.00 - 17.00
Narasumber
: Septi Peni Wulandani
Host
: Heryuni
Co
Host : Hanni
Admin
: Nesri
HOW TO BE A PROFESSIONAL
MOTHER
Anakmu bukan milikmu,ia
adalah milik jamannya, boleh kau berikan rumah untuk raganya tapi tidak untuk
jiwanya, karena jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, yang tiada dapat
kau kunjungi walaupun dalam impian…… (Kahlil Gibran-Anak)
Penggalan puisi di atas
mengingatkan kepada kita bahwa tugas orangtua adalah menghantarkan anak-anak
untuk siap menemui masa depannya. Meskipun anak-anak adalah homo ludens
(makhluk yang suka bermain) tetapi mendidik mereka tidak bisa “Main-main”.
Butuh keseriusan para orangtua untuk mempersiapkan anak tersebut mencapai
gerbang mimpinya. Butuh sikap profesional dalam mendidik mereka.
Salah satu definisi kata
“Profesional” adalah memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya (sumber
: kbbi).Sehingga bukan suatu hal yang mustahil apabila ada seorang ibu yang
bangga akan profesinya sebagai ibu, menjalankan aktivitas mendidik anak dan
mengelola keluarganya dengan berlandaskan sebuah ilmu. Ada satu kalimat dahsyat
“jangan biarkan sesuatu berjalan tanpa ilmu, apabila itu terjadi maka tunggulah
titik kehancurannya”.
Bagaimana langkah menjadi
Ibu Profesional.
1. Menguatkan value (
induk nilai hidup) yang akan kita gunakan selama menjalankan peran sebagai Ibu.
Value (Induk Nilai) dari
Ibu Profesional adalah :
a. Never stopped
running, THE MISSION ALIVE ( Ibu Professional tidak akan pernah berhenti
menjalankan misi dan tugas hidupnya, dengan sukacita. Teruslah bergerak, misi
tak pernah mati)
b. Don't Teach Me,I LOVE
TO LEARN (Ibu Professional adalah ibu yang senang belajar,tak pernah berhenti
hingga mati, proaktif mencari ilmu untuk kemaslahatan diri,suami dan
anak-anaknya)
c. I Know, I can be
BETTER (Ibu Professional bertekad untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari,
karena orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari
yang kemarin)
d. Always ON TIME (Ibu
Profesional adalah ibu yang menghargai waktu, dan selalu berusaha untuk
menepati waktu yang telah disepakati)
e.SHARING is CARING (Ibu
Profesional sayang sesama, tak segan-segan untuk berbagi pengalaman, dan hanya
membagikan pengalaman apa yang sudah dijalankannya)
2. Menetapkan COMMON
INTEREST (ketertarikan bersama) yaitu ANAK, kemudian melawan COMMON ENEMY
(musuh bersama) yaitu PERASAAN tertindas di rumah sendiri:)
3.Mempelajari dan
menjalankan Tahapan Ilmu di Ibu Profesional yaitu :
a. BUNDA SAYANG (Ilmul
tentang mendidik anak)
b. BUNDA CEKATAN (ilmu
tentang mengelola diri dan rumah tangga)
c. BUNDA PRODUKTIF (Ilmu
tentang memahami passion diri sehingga muncul 4 E (Enjoy, Easy, Excellent,
Earn) aktivitas dalam hidupnya
d. BUNDA SHALEHA (ilmu
tentang bagaimana kehadiran kita bisa bermanfaat untuk diri, keluarga dan
lingkungan sekitarnya)
Salam Ibu Profesional,
Septi Peni Wulandani
twitter : @septipw
FB : Septi Peni
Wulandani
Sesi Tanya Jawab:
1. Apakah menurut bu
septi skrg ibu sdh mjd ibu profesional?
1. sekarang saya sedang
dalam proses menjadi Ibu Profesional. Istilaahnya tujuan kita itu di KM 500,
saya mulai dari KM 0 dan sekarang sedang menapaki KM berikutnya setahap demi
setahap. maka saya ajak teman-teman untuk belajar bersama.
2. ketika kita
memutuskan menjadi seorang ibu rumah tangga profesional apakah harus di
declare?
2. ya, harus declare
pada diri sendiri, berazzam kuat, bahwaa mulai hari ini saya harus berubah,
menjadi lebih professsional. Sesuai value kita, I Know Ican be BETTER.
3. Ada kata2 menarik ttg
meningkatkan peran sbg istri,anak,dan perempuan dlm komunitas sbg ibu
profesional,bgm kita membagi prosentase dlm keseharian? Yanni
3. Ada tiga hal apabila diamalkan akan ikut kita sampai mat, yaitu
ilmu yang bermanfaat, amal jariyah dan anak yang sholeh. untuk itu kita bagi
saja aktivitas sehari dengan 3 hal tersebut. mu yang bermanfaat adalah untuk
dri kita , amal jariyah untuk lingkungan sekitar dan mendidik anak, untuk
mendapatkan anak yang sholeh.
4. apa parameter ibu
dikatakan ibu profesional?
4.
parameternya adalah sesuai tahapan di ilmu Ibu Profesional:
a.
Mendidik anaknya dengan sangat baik.
b.
Bisa mengelola diri dan keluarganya dengan management yang baik.
c.
Bisa produktif dengan ilmu dan pengalamannya serta mandri secaraaaaaaaa
finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya.
d.
Keberadaannya bisa bermanfaat untuk banyak orang.
5.
bagaimana cara mengubah anak yg tidak suka bergaul,takut dg dunia luar,minder
dan kurang pede padahal sudah umur kls 1 smp?
-Febi-
5. anak yang minder itu
biasanya berkorelasi signifikan dengan proses kemandiriannya. Orang dewasa di
sekitarnya tidak mengakui kemampuan dia sesuai dengan tahap umurnya. Untuk itu
latihlah kemandirian baik untuk diri sendiri maupun sosial anak tersebut.
Temukan satu kelebihannya dan apresiasi
6.
Bagaimana solusinya saat terkadang saya suka ga sadar membentak anak (2thn).
Karna dia memaksa sesuatu, saya sudah menahan dan menjawab dgn nada lembut tp
anak malah menangis. Lalu saya agak berteriak, stelah itu dia berhenti
merengek.
Yg
mau saya tanya kan apa benar bentakan berpengaruh parah ke otak? Lalu bagaimana
saya harus bersikap karna sudah terlanjur membentak? -Feni-
6. Bu Feni,
berkomunikasi ke anak itu memerlukan firm love, bahasa cinta yang tegas.
Membentak dan mengancam adalah pola komunikasi yang terendah, apakah ada
hubungannya dengan otak? kita tanya ke ahlinya, karena saya tidak menekuni
bidang ini. Gunakan body language, anda boleh tegas tapi hati anda tidak boleh
ikut marah.
7. Anak saya perempuan
usia 6 th.. dia pemalu sekali. Di sekolah.. saat teman2 bermain. Dia hanya
mengamati saja dari jauh.. jika ada yg mengajaknya bicara... kadang ia tdk mau
menjawab.. guru pun hanya 1 orang yg dia mau.. padahal di rumah dia super
ceriwis n aktif.. apa yg harus saya lakukan agar dia bisa seperti anak anak
seusia dia. -Indah L-
8. Putri sy umur 5 thn,
latihan apa yg bs sy lakukan agar anak lbh bs fokus n konsentrasi jika
memgerjakan sesuatu, soalnya sering gak fokus, hasilnya bs menyelesaikan
sesuatu berjam jam -Ummi-
7. bu Indah, tolong
pahami gaya belajar anak kita, kemudian amati polanya, apakah dia memang perlu
waktu untuk mengobservasi lingkngan barunya, baru on kalau sudah ada teman yang
dia rasa enak diajak bareng? kalau ya, jangan paksa anak harus seperti anak
yang lain. Itu cara dia belajar. Setelah itu lihat adakah faktor eksternal yang
membuat dia bersikap seperti itu, amati, kemudian selesaikan ✅
8.
bunda Ummi, rentang konsentrasi anak adalah 1 menit x umurnya, kalau anak 5 th
bisa konsentrasi 5 menit, itu artinya NORMAL. Apabila dia bisa duduk diam
berjam-jam, ada yang perlu kita cek :
a.
Apakah ada yang mengancamnya sehingga takut bergerak?
b.
apakah guru/ materi/alatnya sangat menarik anak, sehingga betah berjam-jam?
maka bukan anaknya yang
kita paksa bisa fokus berjam-jam melainkan kita harus mengubah cara kita
mengajar dan membawakan materi dengan lebih menarik
9. Bagaimana cara
mendidik anak balita yang sangat aktif tanpa emosi (karena bisa terbawa
perasaan sampai nangis sendiri merasa sudah lelah dengan kerjaan, ngurus anak
dll..) -Rini-
9.
Bunda Rini, pertama atur management waktu kita dengan benar. mana waktu untuk
ngurus pekerjaan rumah, dan mana waktu untuk mendidik anak. Di saat masuk waktu
mendidik anak, maka kita harus totalitas dan professional tanpa mau di break
oleh pekerjaan lain. Rencanakan denggan baik di hari sebelumnya, bermainlah
dengan bersunnguh-sungguh. Karena saat itu kita adalah temannya bukan ibunya.
Indikatornya sampai ayahnya nanti bingung mana ibu mana anak
10. Bagaimana cara
mengajak suami utk memberi dukungan atas usaha kita menjadi seorang ibu
profesional. Karena terkadang suami punya perasaan tidak dihormati jika saya
memiliki pemikiran berbeda dg beliau -Yulia-
10. Bunda Yulia, berikan
bukti bukan janji hehehe. buktkan dulu bahwa kita bisa berubah, setelah itu
biar suuami mengambil makna dari melihat progress kita sebagai ibu dengan baik.
prinssipnya: For
Things to Change, I must CHANGE first.
11. bu septi..sejak bbrp tahun belakangan ini saya sudah mulai
membuat program buat keluarga/anak2 belum banyak si, tapi saya masih belum bisa
konsisten akhirnya efeknya ke anak kurang baik. Saya membuat program tidak
melibatkan suami, suami tidak melarang saya bagaimana cara saya mendidik anak2
tp suami tidak mau ikut andil. Baginya ini adalah tugas saya. Bagaimana ya
bu..karna saya akhirnya kewalahan untuk melakukan semuanya. Efeknya program yg
sudah saya buat tidak maksimal. Menurut ibu apakah bisa saya berjalan sendiri
tanpa melibatkan suami ? Apa tips nya agar saya bisa tetap konsisten walaupun
berjalan sendiri -Reri-
11.
bunda Reri, idealnya yang namanya team itu komplit. kalau suami saat ini belum
mau terlibat dalam pengasuhan anak, maka berikan peran sbg coach, jangan jadi
sponsor aja dalam aktivitas kita
smile emotikon
Kemudian
buatlah project keluarga itu dengan sederhana dan menyenangkan.
satu
persatu di selesaikan dengan konsisten, jangan terlalu bersemangat ssehingga
malah tidak elesai semuanya.
Prinsip:
One
bite at a time, selesaikan satu giggitan, satu gigitan dan tetap istiqoma.
12. Apakah commom
interest harus 'anak'? -Nesri-
12. bu nesri, sebagai
orangtua idealnya ya, akan sangat berbinar mata suami istri kalau membicarakan
tentang anak. tetapi kalau common interest keluarga kita ternyata hal lain,
maka lakukan demi perkembangan anak, bukan kesenangan sendiri.
13. Bagaimana
mensiasati/mengajak suami utk ikut meningkatkan kualitas diri? Misalnya ttg
ilmu parenting. Minimal mw membaca buku2 ttg parenting supaya pengasuhan bs
sejalan -Tyas-
13. bunda tyas, caranya
seringlah bercerita/share/forward ilmu yang kita dapatkan ke suami. kemudian
buat pengingat kecil-kecil yangg bisa kita tempel di tempat yang terlihat
suami. Setelah itu DO IT, bktikan bahwa ilmu tersebut berefek positif ke
anak-anak dan kita.
14. Pekerjaan suami saya
mengharuskan dia stanby dan online 24jam..jd susah sekali memisahkan dia dgn
gadget...hampir tidak mungkin memberlakukan gadget free day bagi
suami..bagaimana saran bu septi agar saya bs jd istri yg profesional dengan
mengerti dan mendukung pekerjaan suami..krn saya pun tahu pasti tanggung jwb
dia sangat besar di kantor...sementara ada kalanya saya merasa disisihkan...
-Esme-
14. Bunda esme, untuk
suami dan kita yang bekerja online, tentukan masa kerja, dari jam berapa sampai
jam berapa. Setelah itu sepakat break dari gadget berapa lama, dan boleh
kembali ke gadget karena kerjaan.
Cara mengimbangi,
gunakan aktivitas gadget ibu saat suami bekerja, kemudian saat off sama-sama
lepas gadget.
15. Mau tanya bagaimana
memanage wkt untuk menjadi ibu profesional dengan memliki dua anak balita
mengurusi suami n rumah tanpa pembantu n bisnis online serta mengajar tpa.
Terkadang cape dan sakit sering melanda. Mkasi jawabannya -Nurmintauli-
15. Bunda Nurmintaauli,
itu saya alami di awal-awal pernikahan dengan 2 bocah yang berjarak 15 bln,
tanpa pembantu, suami bekerja dan ngajar TPA. Maka saya mulai menata management
waktu, management menu, management mendidik anak, mengelola rumah dan mengajar
TPA.
Patuhi waktu-waktu itu
dengan benar, kemudian evaluasi setiap malam hari menjelang tidur. Capek hanya
boleh fisiknya saja, tapi hatinya tidak boleh ikut.
16. Bu mau tanya adakah
parameter assessment profesionalnya menjadi seorang ibu -ummu ammar-
16. Ummu Ammar
gunakan self assesment untuk jadi parameter kita sudah Professional atau belum.
Kemudian tanyakan pada suami dan anak-anak, bagaimana Ibu menurut kaca mata
mereka hari ini.
17. Ibu, disaat
bertengkar dgn suami rasanya sangat sulit untuk mengesampingkan Common Enemy,
bagaimana ya bu untuk memulainya? Krn yg sy alami, kami coba mulai membicarakan
Common Interest namun stlh itu lgsg diam2an lg..-Prita-
17. Bunda Prita
bertengkar itu wajar, selama mash berkomunikasi, maka mulailah berkomunikasi
saat semua saling diam, lepaskan ego kita, kemudian duduk bersama. Common
Interest dan Common Enemy itu akan muncul saat dibicarakan dengan hati lapang.
18. Apakah seorang ibu
profesional dikatakn profesional, sdng suami tdk mendukung? Misal suami kurang
memberi apresiasi apa yg dilakukan pasangannya alias cuek saja. Bagaimana
mengatasi hal ini.-Rahma-
18. Bunda Rahma, urusan
professional (bersungguh-sungguh) menjalankan amanah Allah itu urusan kita
dengan sang Pencipta, tanpa harus mengharapkan pujian dari pihak luar. Sehingga
tetaplah berproses menjadi lebih baik, dan memohon ke Allah, agar mem balikkan
hati pasangan kita. Karena jani Allah pasti perempuan baik-baik untuk laki-laki
baik-baik. Pantaskan diri kita terus untk mendapatkan yang terbaik.
19. Ibu apakah ibu
profesional hanya patut disandang oleh ibu rumah tangga? Apa seorang ibu yang
bekerja diluar rumah bisa punya kesempatan menjadi ibu profesional? Bagaimana
pendapat ibu- indah
19. Bunda Endah, tidak
ada sebenarnya istilah ibu umah tangga dan ibu bekerja. Yang ada adalh ibu yang
bekerja di ranah domestik dan di ranah publik. Dua-duanya wajib professional.
Karena berhubungan dengan 'amanah' yang luar biasa. Ibu yang bekerja di ranah
publik, harus bisa menyelesaikan ranah domestiknya dengan benar, apalagi ibu
yang memilih ranah domestik sebagai ladang amalnya, maka ia harus belajar agar
bermanfaat bagi lingkungannya
20. sy pernah baca klo
talenta anak harus difasilitasi..talenta seperti apa saja yang harus kita
fasilitasi itu,apakah hanya yang berkaitan dengan hobi dan bakat anak
saja,kemudian dr mana kita tahu klo itu adalah hobi dan bakat anak?-Dewi-
20.
Bunda dewi anak itu akan berkembang dg 4 hal yaitu talent, attitude, skill,
knowledge ( TASK). Ilmu ttg ini akan kita bahas detail dibunda produktif.
Bagaimana cara menemukan talent anak?
a.
Ajaklah tour de talent, silaturahim ke org2 yg hidup bahagia dg talentnya.
Bekerja = bermain, karena sdh menemukan passion hidup.
b.
Biarkan anak mencoba satu persatu talent yg ingin dia tekuni
c.
Pandu anak unt membuat vision board nya, dimana ia akan menguatkan diri di
talent pilihan yg "gue banget".
21. Utk hijrah dr
kebiasaan sebelumnya menuju ibu profesional dlm seluruh lini sbg seorang wanita
hrs ada azzam. Namun yg dirasa kadang azzam itu goyah salah satunya krn kurang
percaya diri dlm blm istiqomah. Bgmn cara menumbuhkan rasa percaya diri bhw sy
bisa dan menjaga keistiqomahan azzam tadi? Mely RB Ciawi
21. bunda mely, kuncinya
latihan, latihan, latihan. Mungkin awalnya kita harus memaksa diri kita,
kemudian menjadi bisa menjalankan, setelah itu menjadi biasa dan kl kqonsisten
menjalankan akan jadi budaya.
22.
Bunda ku mau tanya...bgmn caranya mbuat rancangan awal atau kegiatan dlm
keseharian dirmh dan diluar rmh. Spt memanaj wkt dr pagi smp mlm/ bgmn
persiapannya?
Oh
ya...bs disertakan salah satu contoh keseharian/kegiatan dlm sehari -Reta-
22.
bunda reta, awalnya tentukan dulu 3 kategori aktivitas:
a.
Kategori amal jariyah, saya biasa memasukkan rutinitas pek rumah disini.
b.
Kategori ilmu yg manfaat : belajar mengajar dimasukkan disini
c.
Kategori Anak sholeh/ah : masukkan aktivitas mendidik anak disini
Kemudian
saya memasukkan 3 aktivitas tsb diantara jeda waktu sholat. Dari subuh- dhuha :
rutinitas, dhuha-dhuhur: bermain dg anak dhuhur - ashar : belajar/ mengajar.
Ashar - maghrib : me time, maghrib-isya : belajar/mengajar dg anak. Isya -
tahajud : memenuhi hak tubuh(amal jariyah) tahajud- subuh : curhat ke Allah,
sambil memberikan proposal rencana hari ini
23. Apakah mandiri
scr finansial adlh keharusan sbg ibu profesional? -Firsta-
23. Mandiri secara
finansial bukan sebuah keharusan scr umum, tapi secara pribadi saya melatih
diri saya agar bisa mandiri finansial TANPA meninggalkan anak dan keluarga.
Bukan uangnya yg dicari tapi membangkitkan rasa percaya diri. Krn kemandirian
berkorelasi dg rasa percaya diri, saya perlu menjadi PD untuk mendidik generasi
peradaban. Salah satu caranya adlh dg kemandirian finansial. Dan saya merasakan
perempuan yg punya usaha sendiri, hanya perlu repot di awal,krn semakin tinggi
jabatan, semakin banyak pendapatan, semakin banyak pula waktunya unt anak dan
keluarga. Waktu itu saya hanya perlu 4 tahun untuk bersusah payah di awal,
sekarang usaha sdh berjalan dipegang para manager dan karyawan, saya kembali
full mendidik anak2.
24.
Bagaimana mengatasi anak yg sangat temperamental, sehingga teman2nya tdk mau
bergaul dengannya. Pdhl sbgi ibu sdh berusaha menenangkan sang anak dgn cara
merangkul & menasehati dr hati ke hati. Tp si anak tetap suka tiba2
menjambak jilbab atau memukul temannya. (Kasus teman)
-Gheena-
24. bunda, anak yg
temperamental hrs dihadapi dg ketegasan, tidak bisa disayang2. Berikanlah efek
jera, shg tidak mrngulang lagi. Dan cari penyebabnya.
25. Bu septi anak saya
usia hampir 9 tahun.dia tipe anak yg kurang sabaran, mudah sekali marah.tp dia
sudah bisa mengatur dirinya sendiri dalam hal kapan dia mau belajar.kpan mandi
dll.bagaimana cara saya melatih kecerdasan emosionalnya.saya tau sifatnya turun
dr kedua orangtuanyaalhamdulillah sedikit banyak kami orangtuanya sudah bisa
belajar sabar menghadapinya.tp masih belum tau cara melatihnya untuk
sabar. #reri
25. bunda reri, sabar
itu dilatih dg pengendalian diri, puasa adlh salah satu sarana latihan yg
dahsyat. Kmd beri kepercayaan anak untuk membuat target apa yg akan dikerjakan
saat memerlukan sesuatu. Misal pengin sepatu, kita lihat harganya, kmd ajak
anak2 berunding bisa menyisihkan uang saku berapa tiap harinya, kmd kpn sepatu
itu bisa didapat. Meski kita bisa membelikan seketika.
26. Ibu, gimana
menghadapi anak yg drama queen/king sedang dimulai. Jadi kadang gemehs sendiri
dan pengen ikutan marah. Ditambah saya lg hamil dan emosi jg sering naik turun.
Terima kasih. -Lani-
26.
bunda lani, kl ada anak yg sdg drama queen/king jgn ditanggapi. Karena marah
itu menular. Bilang kesepakatan bahwa di rumah ini tdk ada yg berhasil dg marah
dan teriak. Kl sdh agak reda, baru anda ajak wudhu, dan bicara baik2.
No comments:
Post a Comment