Sunday, February 15, 2015

Resume Kulwapp IIP: Komunikasi Produktif

MEMBANGUN KOMUNIKASI PRDUKTIF

Assalamu'alaikum wr.wb

Apa kabar ibu-ibu? Semoga kita semua selalu diberikan nikmat sehat dan semangat dalam mendidik putra putri tercinta

Kali ini kita akan memulai diskusi perdana ibu profesional solo dg tema membangun komunikasi produktif

Komunikasi itu biasanya menjadi ujung dari sumber permasalahan kita dlm mendidik anak maupun dalam hubungan suami istri.

Sebelum kita mengajak anak-anak kita berkomunikasi dg baik mulailah dari diri kita terlebih dahulu.
Bagaimana caranya? 

a. Ubahlah semua kata yang membuat efek negatif menjadi positif
Misal biasa bilang "masalah" ganti dg "tantangan", "susah ganti dg menarik, tidak tahu ganti dg ayo kita cari tahu"
b. KISS : keep information short and simple
c. Clear and clarify, don't assume
d. Fokuslah pada solusi bukan pada masalah
e. Fokus ke masa depan jangan lihat masa lalu
f. Latihlah bahasa tubuh anda, krn 55% komunikasi berhasil dg bahasa tubuh
g. Bahasa verbal hanya menempati 5% keberhasilan komunikasi

Hati-hati mengancam adalah pola komunikasi yg paling rendah, jangan terus menerus anda pakai unt bicara dg anak-anak
Kita berbicara dg makhluk hidup yg memiliki pola stimulus-thinking- respon
Sdgkan mengancam, hukuman dan hadiah itu biasa digunakan unt berkomunikasi dg makhluk hidup yg polanya stimulus-respon
Contohnya kuda, kl baik menurut aturan tuannya dikasih wortel (carrot) , kl tdk patuh di pukul (stick)

Shg sistem hukuman dan hadiah sering disebut stick and carrot method
Bagaimana berbicara dg anak kita?
a. Buatlah kesepakatan bersama.
b. Buat konsekuensi yg disetujui kedua belah pihak
c. Ajak anak unt bertanggung jawab terhadap kesepakatan

pertanyaan #
1.Bunda septi, mksud dr kesepakatan bgm? Bkankah jika qt sepakat kalo ikut aturan dikasih hadiah klo tdkikut aturan dpt hukuman itu jg kesepakatan?
Jawab :
Bunda areena, kesepakatan itu membuat aturan datangnya bottom up, bukan top down. Misal anda ajak anak2 kumpul kmd anda bilang yuk kita buat aturan ini? Ada yg mau usul?
Biarkan anak-anak memberi usulan, anda hanya sebagai moderator. Misal mrk usul kita mulai besok sholat berjamaah. Anda tanya " semua sepakat?" Kl iya, anda tanya lagi, andaikata ada yg tidak jamaah, apa konsekuensinya? Biarkan anak memberi masukan, dan sepakati hal tersebut.
Shg kesempatan thinking diantara stimulus dan respon itu didapatkan anak2.

2. Bund pertanyaan sy apakah kesepakatan itu bisa dimulai dr balita maksud sy usia 3thn an. Klw bisa bagaimana bentuknya. Lalu apakah model "time out" boleh dilakukan
Jawaban :
Bunda kartika, selama anak sudah bisa berbicara, ajak mereka buat kesepakatan, kemudian tulis kesepakatan itu dlm bentuk gambar dan tempel. Time out kl memang konsekuensinya disepakati antara ibu, ayah dan anak, jalankan. Kl sdh jadi kesepakatan, anda harus benar-benar menjalankan.

3. Dari bund hary:
maaf bu septi...ktk kesepakatan dbuat...tdk segera membaik bhkn tangisan jd senjata...berapa lana kesepaktn bertahan? bolehkh merubh kesepktn ditengh jalan? ( selesai)
Jawaban :
bunda harry, jalankan konsekuensinya terlebih dahulu. Kalau anak pakai senjata menangis, biarkan jangan segera ditanggapi. Apabila kita meloloskan permintaan anak yg pakai senjata menangis, berikutnya akan jadi modus operandi dia unt meminta sesuatu.

4. Bu monik
bagaimana membuat konsekuensi yg efektif?? Mengatasi anak yg lelet, lama kerjanya spti apa bu?? Juga mengontrol nada suara yg tinggi spti apa bu?? Misal kita mengingatkan tp ditangkap anak nada suara kita keras. Anak merasa kita sdg marah.
Jawaban :
bu monik,konsekuensi itu harus safety terlebih dahulu buat anak, tidak menyakiti, ada unsur edukasi dan memberikan efek jera.
Ketika anak kita lelet kerjanya, maka anda kasih spare waktu. Misal unt pakai sepatu sendiri itu perlu waktu 5 menit, kl berangkat sekolah jam 6.30 maka persiapan pakai sepatu 6.25, kl tdk kelar juga, konsekuensinya, pakai sepatu satu, yg lain dipakai di angkot/ mobil
Next anda kasih waktu 10 menit, maka 6.20 harus sdh mulai pakai sepatu, kl tuntas segera anda puji.
Suara yg peachnya tinggi, harus mendekat ke anak, dan dagu agak ditekuk.

5. Bu ervina
Bun, kadang pd saat2 tertentu sy mengalami komunikasi yg buntu sama 2 ABG saya (13 dan 12)
Yg 1 orgnya Cuek dan cenderung introvert... Yg 1 lg bs bicara terbuka, tp perasa, yg kedua ini yg kdg lebih mendgrkan kt temanna... Dan selalu setia dgn 1 teman...
Skrg ini aja mau masuk SMP dia pgn masuk PonPes nuris Sl3, krn pgn bareng sm shbtnya...
Gimana caranya sy harus bicara dgn dia mengenai pertemanan yg baik....?
Jawaban :
*bunda ervina, anak usia belasan itu, terutama usia 10-14, kl di islam disebut sbg masa tadribat akhir pre aqil baligh (latihan akhir) sblm masuk aqil baligh.
*Pola komunikasi dg mereka sdh tidak lagi memberi nasehat, krn anak2 ini sdh lebih percaya pada omongan orang lain dan temannya
*Unt itu mulailah kita bersahabat dg sahabat anak2, dan anak-anak bersahabat dg sahabat bapak ibunya.
*Shg kl ada pesan, pinjamlah mulut para sahabat tersebut.
*Nanti ada materi khusus unt anak2 aqil baligh.

6. bund nurhayati
Boleh ga qta mengiming2i anak dgn hadiah jika dy mlakukan ssuatu? Kalau boleh, Bagaimana agar anak tdak 'candu' hadiah??
Jawaban :
bunda nurhayati, mengiming-imingi hadiah tanpa disepakati terlebih dahulu, sama dengan "carrot" method tadi, termasuk pola komunikasi paling rendah.
*Bagaimana caranya biar tdk kecanduan, pakailah buku bintang :
a. Ajak anak2 kumpul
b. Sepakati bahwa kita akan fastabiqul khairat
c. Setiap kebaikan akan mendapat bintang dan kita catat
d. Setiap keburukan akan kita kurangi bintang, jalanksn konsekuensi dan tdk kita catat.
e. Setiap akhir bulan kita akan tukar bintang, sesuai kesepakatan hadiah yg telah ditentukan di awal bulan ✅
7⃣apa yang d maksud dengan Clear and clarify, don't assume?
Jawaban :
clear : sampaikan komunikasi dg jelas, short and simple jangan pakai kalimat majemuk.
*Clarify : ulang kembali pernyataan anak-anak, mis : apakah ini yang kau maksud nak?
Kalau sdh sama yg dipahami baru anda lanjutkan
*Don't assume, jgn membuat persepsi sendiri, sblm anda klarifikasi ✅
8. nyambung pertnyaan ke 3 : bu septi berarti kesepakatn jg hrs deal dg ayah ya...krn sy perhatikn bbrp ayah tdk tahan dg tangisan...jk tdk dtanggapi jd muncul problem baru dg ayah...
Jawaban :
oh ya bunda, semua kesepakatan dan konsekuensi berlaku unt satu keluarga tanpa kecuali. Ini akan membuat komunikasi kel kita indah.
*Disamping itu anak juga tdk akan bingung nilai (confuse value) kl ada aturan A, antara ayah dan ibu itu sama.
*Belajarlah membuat keluarga kita menjadi home team bukan house team dg pola komunikasi yg baik ini.
‪#‎Apa‬ itu home team dan house team ? Kita bahas pekan depan ya?

Wassalamu'alaykum
Salam Ibu Profesional,
Be professional, rejeki will follow
/septi peni/
Sumber : diskusi whatsapp grup ibu profesional solo, 23 Jan 2015
NaraSumber : Septi Peni
Penulis resume : Ervina
Moderator :amalia

No comments: