Resume Kulwap IIP Salatiga Jumat 13 Feb '15
Narsum: Dodik Mariyanto
Host : Rina
Co host : Santy
Admin : Sapta
Family Strategic Planning
Wah berat amat judulnya...? Apa memang perlu sebuah keluarga melakukan strategic planning? Kok kayak perusahaan? Mengalir saja-lah, ngga usah neko-neko.
Saya memang bukan air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, mengikuti arah sungai begitu saja. Saya adalah nakhoda bahtera yang berlayar di atas air, perlu peta dan kompas agar saya dapat mengarahkan kemudi dengan baik, mensikapi badai dan karang yang menghalang di jalan. Begitu pemahaman saya atas wisdom Jawa 'ngeli nanging ora keli' (mengalir tetapi tak terhanyut).
Keluarga adalah amanah, dipertanggungjawabkan dunia akherat. Keluarga itu surga atau neraka kita, dunia dan akherat, kini dan juga nanti. Maka keluarga pantas kita jalankan secara bersungguh-sungguh, dengan segala ilmu dan resources yang kita miliki. Bersungguh-sungguh tak mesti tegang, formal atau dahi berkerut; sebaliknya kita dapat menjalaninya dengan gembira, nyaman dan penuh sukacita.
Sedari kecil kita sudah sering ditanya tentang cita-cita. Jawaban apapun dari mulut kecil kita disambut dengan tawa dan tepuk tangan riang. Sayang, hal itu hanya sampai disana. Sedikit dari kita yang kemudian menatanya dengan seksama, sehingga banyak dari kita yang hidup jauh dari apa yang dicita-citakan. Bersyukurlah anda bila menjadi yang sedikit itu.
Family strategic planning dilakukan bersama sekeluarga dalam upaya mewujudkan 'A' HomeTeam, keluarga yang membuat Anda nyaman dan bahagia hidup d dalamnya, dan juga membuat Anda tenang dan tenteram saat mesti meninggalkannya. Keluarga yang tak menyisakan penyesalan karena Anda sudah melakukan yang terbaik dan tak memunculkan kekuatiran manakala Anda mesti terlebih dulu meninggalkan dunia ini.
Meski mengambil gagasan dari apa yang diterapkan di perusahaan namun tidak serta merta proses tahapannya sama, karena keluarga memang berbeda dengan perusahaan. Mari kita simak beberapa karakteristiknya:
Perusahaan dan Keluarga sama-sama kumpulan orang yang memiliki tujuan, berusaha untuk bisa bertahan hidup, ingin berkembang, juga bisa mati, sama-sama memerlukan resources, berproses, ada interaksi antar elemen-elemennya, dan menghasilkan sesuatu. Perusahaan dan Keluarga adalah sama-sama sebuah sistem, yang berada dan berinteraksi dengan lingkungannya, memiliki faktor pendukung dan juga faktor penghambat, kawan dan lawan.
Namun demikian Keluarga dan Perusahaan berbeda pada banyak hal. Perusahaan berorientasi profit, Keluarga berorientasi pendidikan menuju kemandirian dan kebahagiaan. Perusahaan anggotanya memiliki tingkat kedewasaan yang sama, Keluarga bisa terdiri dari anak-anak, dewasa dan mungkin juga orang yang sudah tua. Perusahaan tidak diniatkan untuk punya ikatan seumur hidup, bila tidak cocok bisa setiap saat berganti. Keluarga diniatkan untuk seumur hidup, anggotanya tak bisa berganti-ganti semaunya. Dan masih banyak yang lainnya.
Keluarga dimulai dari dua orang dewasa yang mengikatkan diri menjadi satu, yang dibesarkan puluhan tahun dalam lingkungan yang berbeda, cara yang berbeda dan jalan yang berbeda. Keduanya membutuhkan banyak media dan aktivitas untuk mengokohkan diri (lihat: 'A' HomeTeam)
Family strategic planning adalah salah satu media KOMUNIKASI keluarga sekaligus sarana PENDIDIKAN anggotanya.
1. Tentukan waktu khusus 2 - 3 hari untuk menyepi, keluar dari zona Anda biasa hidup. Anda bisa memilih moment tahun baru, ultah pernikahan, Ramadhan dll.
2. Tentukan PIC (Person in Charge, penanggung jawab acara), yang lain patuh pada arahan PIC
3. Diskusikan sekeluarga persiapan yang diperlukan: Kemana, apa saja kegiatannya, perlengkapan yang diperlukan, berapa anggarannya, apa peran setiap anggota keluarga, dll.
4. Apa yang akan dibahas?
a/ Apa yang sudah bagus kita kerjakan di tahun ini? Hasil apa yang telah kita capai?
b/ Pengalaman apa yang paling seru? Bagaimana perasaan setiap anggota keluarga?
c/ Tahun depan ingin tema apa? Gunakan bahasa yang menggetarkan untuk mengekspresikannya. Misal, kita ingin menumbuhkan semangat pantang menyerah ==> Manjadda wajadda! Atau berani mencoba hal baru ==> It's okay to make mistakes, I learn from my mistakes.
d/ Setiap anggota keluarga mempresentasikan/menceritakan apa yang ingin diraihnya dan akan dilakukannya di tahun depan. Support apa yang diperlukannya untuk mewujudkan itu
e/ Setelah semuanya selesai, diskusikan sinergi yang dapat dilakukan, menata resources keluarga, dan bagaimana mengelola anggarannya.
5. Dokumentasikan dengan baik semuanya.
6. Tutup dengan gembira dan ceria!
Nah ini baru awal. Bagaimana memastikan rencana itu akan terlaksana?
Salam Ibu Professional,
/Dodik Mariyanto/
Sesi Tanya Jawab:
1. Pak Dodik, kehidupan kami termasuk yang mengalir begitu saja. Jikapun berencana hanya bersifat jangka pendek. Dan yang saya lihat, kami enjoy saja Pak. Merasa berada di zona nyaman. Apakah ini normal?
-Rina
1. Normal Bu. Tidak apa? Nah Ibu pengin jadi keluarga normal atau 'abnormal'?
2. Bagaimana agar selalu konsisten dgn family strategic planning yg sudah di buat? Dan untuk "pemula"..ideal nya berapa waktu untuk menyelesaikan family project nya? -aprilia-
2. Oops ini materi selanjutnya Bund. Sabar. Coba ditengok, itu kan kalimat penutup artikel pengantar di atas heheee.
Mengenai jangka waktu family rpoject tidak ada patokan, tergantung tingkat kedewasaan anggota keluarga dan jenis kegiatannya.
3. Kalau msh single, apa saja yg perlu dipersiapkan agar dlm mengarungi biduk RT bs menghadapi dgn tenang n nyaman? -dian
3. Planning adalah upaya memperkecil munculnya hal2 yg mengejutkan yg diluar kemampuan kita. Mumpung masih sngle belajar untuk menyusun perencanaan dengan baik.
4. Pak, apa langkah awal untuk menjadikan ikatan keluarga kita selalu erat & kompak meski di saat-saat sulit pun (ekonomi)? -Sapta
4. Komunikasi, sering2 ngobrol dan bermain bareng ==> bisa lebih saling memahami diantara anggota keluarga.
5. Sebelum melakukan Family Strategic Planning bersama anak2x.. Bagaimana cara menyiapkan prosesnya bersama suami? -Ade
5. Ini sebenarnya dibahas di 'A' HomeTeam. Mulai dengan menyelaraskan values (tatanilai) yang disepakati untuk ditumbuhkembangkan di keluarga. Bangun pola komunikasi yang sehat agar bisa saling percaya dan terbuka. Lalu ikuti 6 langkah di atas.
6. Mohon info tips dokumentasi yg efektif dan praktis -niken
6. Gunakan kertas flipchart sehngga bisa langsung terdokumentasi dan ditempel di rumah. Difoto untuk disimpan di hardisk atau cloud.
Atau bisa presentasikan dengan komputer sehingga langsung tersimpan di hardisk/cloud. Print out untuk bisa ditempel di rumah.
7.Jika selama ini belum terbiasa dgn perencanaan, idealnya kita melatih diri kita sendiri utk membuat planning atas cita2 pribadi dulu, atau tidak? -Santy
7. Ya. Tidak ada salahnya untuk belajar bareng sekalian dengan anggota keluarga yang lain
8. Pak mulai usia brapa anak bisa mulai bisa menjadi PIC? -Sindu
8. SD kelas 4 sudah dapat latihan, didampingi ortu.
9. Bagaimana jika suami yg bertindak sebagai imam keluarga masih belum mau diajak untuk menentukan proyek2 yg sudah kita (ibu) gagas? Masih memiliki prinsip " mengalit sajalah...." sapta
9. Apakah setiap anggota keluarga puas dengan hasilnya? Jika ya, lanjutkan. Barangkali memang begitu style keluarga ibu. Jika tidak, mengapa tidak mencoba cara lain?
10. Apabila project tidak tercapai tahun ini apakah boleh dilanjutkan tahun depan atau harus switch ? -retno dewi-
10.Case by case. Silakan didiskusikan apakah akan lanjut atau ganti?
11. Untuk kel .LDR bagaimana merancang family strategic planning ny pak? Aprilia
11. Teknologi dapat membantu. Video conference atau telepon. Sarananya sudah banyak dan canggih. Hampir semua smarphone sdh bisa video conference. Kemudian saat ketemu bisa dilanjut lebih intensif.
12. Jika saat menjalankan suatu projek ada salah satu anggota keluarga yg berhenti ditengah jalan karna alasan tertentu, bagaimana kita sbg ortu menyikapinya? Sapta
12. Diobrolkan dalam suasana yg santai. Didiskusikan bagaimana sebaiknya? Apakah lanjut atau ganti aktivitas? Atau ganti pemeran? Sementara atau tetap?
Ortu adalah fasilitator, pendidik, motivator dan juga cheerleader.
Perlu diingat orientasi keluarga adalah pendidikan anak untuk mandiri dan kebahagiaan. Jadi ini adalah proses pendidikan dan upaya mencapai kebahagiaan
13. untuk memulai belajar strategic planing, tema apa yg tepat unntuk anak kelas 4 dan 3 sd?
-ani ariyanti
13. Berlatih kejujuran, keberanian, semangat belajar. Rumuskan dengan bahasa yang gampang diingat, dimengerti dan menyenangkan, bikin semangat.
14. Kalo ingin memilih menjadi keluarga abnormal bagaimana cara dan langkah pertama yg harus diambil? -Kris
14. Cermati potensi diri dan keluarga. Bangun keberanian dan kekompakan keluarga, tidak mudah menjadi berbeda. Kemudian latihan, latihan dan LATIHAN.
15. Bagaimana mengkondisikan anak2x saat membuat strategic planning. Gambaran buat mereka, supaya mereka jg antusias ikut dlm merangkum strategic
15. Lakukan obrolan pra-acara berkali2. Komunikasikan apa yang akan kita kerjakan dan nilai penting egiatan ini bagi kita sekeluarga. Lalu kerjakan family strategic planning itu dengan cara yg menyenangkan utk anak2. Bermain, bernyanyi, coret2 dll. Yang penting semua happy.
16. Tergantung permasalahannya. Latihan dan saling mengingatkan. Rasul saw menasihatkan jika kita marah saat berdiri, ya duduk dulu. Masih marah baring. Ambil air wudhu bsa cepat meredakan marah. Anak2 menyukai jika saat marah saya mandikan, bahkan kadang mereka berinisiatif sendiri langsung mandi, guyuran. Segerrr. Lalu tidur dan hilang marahnya.
17. Ada kejadian dimana ortu merasa terlambat unt memulai membangun stategy project planning disaat anak2nya sudah beranjak dewasa dan kedekatan antara mereka pun kurang terjalin. Bagaimana unt kasud ini pak? Adakah cara efektif untuk memulai semuanya dr awal? Sapta
17. Tidak ada yang instan. Dan tidak pula perlu merasa terlambat. Jika memang merasa perlu dan bermanfaat, bisa membawa keada kebahagiaan, kerjakan saja. Jika tidak, ya tidak usah.
Bagaimana agar tahu? Ngobrol. Berkomunikasi dengan baik dan terbuka.
No comments:
Post a Comment